Resensi Film Arn, The Knight Templar Aka Arn: Tempelriddaren (2007)
Baru aja selesai nonton film keren dengan latar belakang Perang Salib, format Blu-ray hasil download dari Indowebster. Film sejarah bangsa yang menceritakan hubungan terlarang seorang biarawan dengan seorang wanita sehingga doski dikirim ke medan pertempuran Perang Salib di Jerusalem.
Baru aja selesai nonton film keren dengan latar belakang Perang Salib, format Blu-ray hasil download dari Indowebster. Film sejarah bangsa yang menceritakan hubungan terlarang seorang biarawan dengan seorang wanita sehingga doski dikirim ke medan pertempuran Perang Salib di Jerusalem.
Film yang dibuat oleh Peter Flinth dan diproduksi oleh Svensk Filmindustri yang diangkat dari sebuah novel trilogi karya Jan guillou’s
yang mengisahkan sebuah perjuangan dari awal sebuah negara, yaitu
Swedia dan kesatria besar yang mengawali semua perjuangan itu.
Sinopsis Film Arn, The Knight Templar (2007):
Berawal dari kehidupan Arn Magnusson (Joakim Nätterqvist)
yang sedari kecil hidup dalam sebuah gereja sebagai pendeta di Varnhem.
Di sana ia tidak belajar agama, karena punya bakat ia pun diajari ilmu bela diri (pedang,
memanah dan berkuda) bersama Guilbert (Vincent Perez). Setelah beberapa lama belajar sebagai pendeta ia dikembalikan ke tempat ia berasal, Arnäs. Setelah mengalahkan Edmund Ulvbane (Thomas W. Gabrielsson) dari Sverker, Arn menjadi terkenal, namun ia pun terlibat masalah perzinahan dengan Cecilia Algotsdotter (Sofia Helin) dari Pål’s Farm, akibat hal itu Arn harus kembali menjadi pendeta di Varnhem dan Cecilia menjadi Biarawati di Gudhem.
Karena
keahlian yang dimiliki Arn, maka ia ditugaskan menjadi kesatria Templar
Di tanah Suci Jerusalem yang merupakan tempat suci bagi tiga agama
(Islam, Kristen dan Yahudi), yang berjuang menjaga Jerusalem. Dalam
tugasnya di sana, ia terkenal sebagai “Iblis dengan Salib Merah alias Al
Ghouti” dan ia bertemu dengan salah satu Saladin yang terkenal, Yaitu Youssuf Sallahuddin Al-Ayyubie (Milind Soman) yang merupakan musuh dan juga sahabat yang dihormati.
Setelah ia selamat di pertempuran Hattin yaitu ketika Pasukan Islam menyerang Pasukan Kristen yang kelelahan setelah melakukan perjalan panjang di gurun pasir. Karena Saladin pernah diselamatkan Al Ghouti dan Saladin menghormatinya maka ia tidak di bunuh dan di bawa ke Damaskus untuk di rawat. Setelah perpindahan kekuasaan
Jerusalem ketangan Saladin, Arn pun kembali ketempat asalnya dengan membawa pesan Perdamaian dari Saladin. Ia kembali di Arnäs
untuk menepati janjinya bertemu dengan Cecilia dan anaknya, Magnus Folkesson (Michael Nyqvist).
Sekembalinya Arn, peperangan dengan kerajaan Sverker tak terelakan.
Perebutan kekuasaan dan wilayah membuat dua kerajaan tersebut kembali
berperang, dan Arn pun ditugaskan memimpin perang dangan pengalaman yang
dimilikinya.
Film
sejarah pendirian suatu bangsa ini menjadi hal yang menarik untuk
ditonton, selain menceritakan bagaimana sejarah Swedia terbentuk,
menceritakan perang di Jerusalem, hal yang menarik juga terdapat dalam
bahasa yang digunakan yaitu Swedia, Inggris dan Arab. Penggambaran tokoh Arn maupun Saladin yang berwibawa juga ok.
Sekian review movie keren Arn, The Knight Templar (2007). Sebenarnya ada film keduanya yang berjudul Arn – The Kingdom at Road's End (2008) tapi belum dapat link downloadnya.hehe
Buat yang suka film kolosal terutama tentang sejarah Perang Salib ane rekomendasikan nonton film ini yang ga kalah keren dari film buatan Turki yang berjudul Fetih 1453 (2012): Berkisah Tentang Penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al – Fatih.
Semoga bermanfaat. Salam
Rate: 7.8/100
Sekian review movie keren Arn, The Knight Templar (2007). Sebenarnya ada film keduanya yang berjudul Arn – The Kingdom at Road's End (2008) tapi belum dapat link downloadnya.hehe
Buat yang suka film kolosal terutama tentang sejarah Perang Salib ane rekomendasikan nonton film ini yang ga kalah keren dari film buatan Turki yang berjudul Fetih 1453 (2012): Berkisah Tentang Penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al – Fatih.
Semoga bermanfaat. Salam
Rate: 7.8/100
0 comments:
Post a Comment