Sigitpriambodo.blogspot.com - Kali
ini kami akan berbagi Free Ebook berjudul Have I Told You Lately That I Love You, kayak judul lagunya Rod Stewart. Meski gratis tapi kisahnya sangat menarik, sebuah kisah cinta remaja berdasar kisah nyata yang dirangkum
dalam satu cerita di forum Kaskus yang kemudian dijadiin sebuah ebook. Bagi yang ingin tahu threadnya silahkan baca disini.
Admin
sendiri langsung jatuh hati sama kisahnya yang haru biru. :). Menurut
ane, ini ceritanya sama bagus dengan novel-novel teenlit karya penulis
terkenal yang pernah ane baca. Ini kisah asli dan tidak ada yang
dibuat-buat. Ringan dan begitu ciamik alurnya.
Yang
menarik menurut saya adalah, cara bercerita penulisnya yang sangat
runtut, mampu membangun imajinasi, dan sangat detil. Saya bisa menikmati
cerita ini dengan jelas dan gamblang karena diceritakan secara
terstruktur mulai dari awal sampai akhir. Dari Nanda mendekati Lisa,
bertemu Putri, terlibat konflik dengan Ari, bersekolah sambil bekerja,
berjuang untuk bertemu Putri setelah menunggu bertahun-tahun, sampai
akhirnya berakhir tragis. Ketika membaca cerita ini saya juga mampu
membayangkan bagaimana setting tempatnya, seperti apa kejadian yang
terjadi, atau bagaimana rupa visual karakter tiap tokohnya. Misalnya
bagaimana suasana kost si Nanda dengan adanya ayunan besi dengan sedikit
karat di halamannya, bagaimana karakter si Putri dengan rambut kuncir
kuda dan menyisakan sedikit di samping kedua telingannya, bagaimana
suasana ketika Nanda makan bekal bersama Lisa di bawah lampu di pom
bensin tempatnya bekerja, bagaimana suasana rumah Putri di Bandung,
bagaimana suasana rumah Nanda di tepi pantai, dan sebagainya.
Bagian-bagian itu diceritakan dengan sangat rapi dan detil.
Untuk
sekelas penulis postingan di Kaskus, si Nanda ini cukup jago menurut
saya. Walapun tema cerita yang diangkatnya biasa saja, namun dia bisa
membangun konstruksi kisah yang sangat indah dan membangun imajinasi.
Apalagi, katanya nih, cerita ini berdasarkan kisah nyata. Wow, beruntung
sekali dia memiliki kisah hidup yang sangat noveliable, perasaan
kisah hidup saya sampai saat ini flat saja, datar seperti meja. Dia
juga mampu mengingat dengan jelas setiap frase dalam kisah hidupnya itu.
Sepertinya memang bakat menulis, walaupun dia mengatakan bahwa dia
kuliah jurusan IT. Dia juga tidak lupa menambahkan pesan-pesan moral nan
agamis dalam ceritanya tersebut. Lengkap deh untuk dicetak dalam bentuk
novel.
Intinya,
untuk sekelas postingan di Kaskus cerita ini OK. Lebih bagus dari
cerita-cerita horror bersambung yang sering diceritakan asal-asalan.
Terlepas cerita ini fiksi atau non-fiksi, saya menganggap penulis sudah
berbaik hati untuk menuliskan sebuah cerita yang membuat saya berpikir
untuk mulai sekarang, tidak hanya membaca buku-buku cultural studies
atau novel Pramoedya Ananta Toer saja, melainkan banyak tulisan-tulisan
bagus lainnya yang seharusnya juga saya baca, untuk menambah khasanah
berpikir dan berimajinasi tentunya.
"Terkadang lawan bicara kita tidak tau bahwa dirinya tengah dicintai."
Yang menarik menurut saya adalah, cara bercerita penulisnya yang sangat runtut, mampu membangun imajinasi, dan sangat detil. Saya bisa menikmati cerita ini dengan jelas dan gamblang karena diceritakan secara terstruktur mulai dari awal sampai akhir. Dari Nanda mendekati Lisa, bertemu Putri, terlibat konflik dengan Ari, bersekolah sambil bekerja, berjuang untuk bertemu Putri setelah menunggu bertahun-tahun, sampai akhirnya berakhir tragis. Ketika membaca cerita ini saya juga mampu membayangkan bagaimana setting tempatnya, seperti apa kejadian yang terjadi, atau bagaimana rupa visual karakter tiap tokohnya. Misalnya bagaimana suasana kost si Nanda dengan adanya ayunan besi dengan sedikit karat di halamannya, bagaimana karakter si Putri dengan rambut kuncir kuda dan menyisakan sedikit di samping kedua telingannya, bagaimana suasana ketika Nanda makan bekal bersama Lisa di bawah lampu di pom bensin tempatnya bekerja, bagaimana suasana rumah Putri di Bandung, bagaimana suasana rumah Nanda di tepi pantai, dan sebagainya. Bagian-bagian itu diceritakan dengan sangat rapi dan detil.
Untuk sekelas penulis postingan di Kaskus, si Nanda ini cukup jago menurut saya. Walapun tema cerita yang diangkatnya biasa saja, namun dia bisa membangun konstruksi kisah yang sangat indah dan membangun imajinasi. Apalagi, katanya nih, cerita ini berdasarkan kisah nyata. Wow, beruntung sekali dia memiliki kisah hidup yang sangat noveliable, perasaan kisah hidup saya sampai saat ini flat saja, datar seperti meja. Dia juga mampu mengingat dengan jelas setiap frase dalam kisah hidupnya itu. Sepertinya memang bakat menulis, walaupun dia mengatakan bahwa dia kuliah jurusan IT. Dia juga tidak lupa menambahkan pesan-pesan moral nan agamis dalam ceritanya tersebut. Lengkap deh untuk dicetak dalam bentuk novel.
Intinya, untuk sekelas postingan di Kaskus cerita ini OK. Lebih bagus dari cerita-cerita horror bersambung yang sering diceritakan asal-asalan. Terlepas cerita ini fiksi atau non-fiksi, saya menganggap penulis sudah berbaik hati untuk menuliskan sebuah cerita yang membuat saya berpikir untuk mulai sekarang, tidak hanya membaca buku-buku cultural studies atau novel Pramoedya Ananta Toer saja, melainkan banyak tulisan-tulisan bagus lainnya yang seharusnya juga saya baca, untuk menambah khasanah berpikir dan berimajinasi tentunya.
0 comments:
Post a Comment