Sang Hyang Kamajaya atau Kamadewa adalah anak Semar (Hyang Ismaya) dan Dewi Sri. Bathara Kamajaya. mempunyai wajah sangat tampan. Ia merupakan makhluk yang berwajah paling tampan di Tribuana (jagad Mayapada, Madyapada dan Arcapada).
Bathara Kamajaya Lambang Pria Sempurna
Bathara Kamajaya adalah putera Sanghyang Ismaya dengan Dewi Sanggani, puteri Sanghyang Wenang yang kesembilan. Bathara Kamajaya dikenal berwajah tampan dan sempurna. Kesembilan orang saudaranya masing-masing bernama; Bhaþàra Wungkuam, Bhaþàra Tambora, Bhaþàra Wrahaspati, Bhaþàra Siwah, Bhaþàra Kuwera, Bhaþàra Candra, Bhaþàra Yama/Yamadipati, Bhaþàra Surya dan Dewi Darmanesti.
Bathara Kamajaya menjadi lambang laki-laki yang sempurna di kahyangan, seperti halnya Arjuna yang menjadi kesempurnaan lelaki di dunia. Sang Hyang Kamajaya bermata jaitan, berhidung mancung, dan bergigi hitam karena sisik. Berpakaian seperti Dewa, tapi pada bagian kepala tampak sebagai ksatria
Bathara Kamajaya berkedudukan di kahyangan Cakrakembang, permaisurinya bernama Dewi Ratih, puteri Bathara Soma. Bathara Kamajaya dan Dewi Ratih sering menjadi lambang kerukunan suami-istri karena mereka sangat rukun, tidak pernah bertengkar, saling percaya dan saling mencintai.
Bathara Kamajaya sangat sayang dengan Arjuna, dan selalu bersedia membela dan membantu Arjuna. Dalam lakon Cekel Indralaya, Bathara Kamajaya menjaga kesucian Dewi Wara Sumbadra, karena Arjuna sedang menjalani tapa brata di padhepokan Banjarmelati.
Dengan tidak adanya Arjuna di samping Dewi Wara Sumbadra, dimanfaatkan oleh para Korawa untuk menggoda istri Arjuna tersebut yang tinggal di Banoncinawi.
Dalam lakon Partadewa saat Pandawa murca dan Arjuna sedang bertakhta di kahyangan Batahara Indra, Bathara Kamajaya membela kerajaan Amarta dari penguasaan Korawa.
Bathara Kamajaya dan Dewi Ratih sangat dikenal terutama di tanah Jawa. Sehingga jika ada seorang calon ibu yang mengandung bayi pertamanya, dalam acara tujuh bulanan atau “mitoni” ada syarat berupa buah kelapa gadhing yang masih muda atau cengkir gading yang digambari bathara Kamajaya dan Dewi Ratih.
Harapannya, jika nanti bayi yang lahir adalah laki-laki bisa memiliki wajah yang tampan seperti Bathara Kamajaya dan jika lahir perempuan bisa memiliki wajah dan watak yang cantik seperti Dewi Ratih.
Bathara Kamajaya memiliki pusaka berupa panah Cakrakembang, yaitu panah yang wujudnya seperti Bungan Pancawisaya. Dalam lakon Cakrakembang, Bathara Kamajaya dapat tugas untuk membangunkan Bathara Guru yang sedang bertapa karena Kahyangan saat itu diserang wadyabala raksasa Kala Nilarurdaka yang membuat kerusuhan dan kerusakan di Suralaya. Dengan panah sakti Kemayan Bunga Pancawisaya, Bathara Kamajaya berhasil membangunkan Bathara Guru.
Bathara Kamajaya sering turun ke Arcapada untuk membantu Arjuna dan memberikan petunjuk pada Arjuna saat satria Pandawa sedang menghadapi masalah.Saat turun ke bumi, bathara Kamajaya menyamar menjadi raksasa hutan yang diiringi permaisurinya yang berwujud raseksi. Namun terkadang, Bathara kamajaya beralih wujud menjadi macan kumbang (harimau kumbang).
Dalam lakon partadewa, saat Arjuna menjadi raja untuk para bidadari di kahyangan Tinjamaya, bergelar Prabu Kiritin, membuat praja Amarta tidak ada yang memimpin. Dengan bertakhtanya Arjuna di kahyangan Tinjamaya menyebabkan Puntadewa, Werkudara, Nakula dan Sadewa meninggalkan keraton Amarta untuk mencari Arjuna.
Melihat kerajaan Amarta tidak ada yang memimpin, Bathara Kamajaya tidak tega, akibatnya Bathara Kamajaya turun ke Bumi dan menduduki takhta kerajaan Amarta, memimpin Amarta dan bergelar Prabu Partadewa. Tujuannya hanya ingin menjaga Amarta agar tidak dikuasai oleh para Korawa.
Setelah Puntadewa, Werkudara, Nakula dan Sadewa berhasil menemukan Arjuna dan semua sudah kembali lagi ke Amarta, Bathara Kamajaya kemudian menyerahkan kerajaan kepada Prabu Puntadewa kembali.
Sebagai makhluk yang berwujud “akyan” hidup Bhaþàra Kamajaya bersifat abadi.
Kamajaya-Kamaratih Simbol Kerukunan Suami-Istri
Kisah Kamajaya dan Dewi Ratih atau Kamaratih memang tidak begitu terkenal dalam cerita pewayangan. Kamajaya dan Dewi Rath dikenal sebagai dewa-dewi cinta yang menjadi simbol kerukunan Ssuami istri.
Kamajaya adalah Dewa Cinta putera Sang Hyang Isma. Ia berparas elok, berbudi luhur,jujur, berhati lembut dan penuh kasih kepada istrinya. Begitu Juga dengan Kamaratih atau Dewi Ratih, ia adalah puteri Sang Hyang Resi Soma. Ia berparas sangat cantik dan berwatak seperti suaminya. Pasangan dewa-dewi ini saling menyayangi,mecintai, sangat rukun dan selalu menjaga kesetiaan lahir dan batin. Kamajaya dan Kamaratih tak pernah berpisahan.
Kasih sayang dan kerukunan mereka sebagai suami istri itu menjadikan mereka sebagai symbol kerukunan suami istri. Sehingga pada acara pernikahan masyarakat Jawa, sering terdengar wejangan untuk kedua mempelai agar pasangan suami istri tersebut bisa saling mencintai, rukun dan setia seperti Kamajaya dan Kamaratih. Dan bila kelak pasangan tersebut memiliki anak, diharapkan anak tersebut mempunyai sifat-sifat seperti Kamajaya (jika laki-laki), dan secantik Kamaratih (jika perempuan).
Selain itu, dalam acara tujuh bulanan atau mitoni dalam budaya Jawa, kelapa muda yang hendak dipecahkan ayah calon bayi sering dilukiskan atau dituliskan nama Kamajaya. Sebagai wujud dari buah cinta.
** Diolah dari berbagai sumber internet.
Sekian update informasi kali ini seputar Profil Tokoh Wayang Bathara Kamajaya. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi dan menambah wawasan anda seputar dunia wayang. Salam.
0 comments:
Post a Comment